![]() |
Ilustration Source: amaldoft.wordpress.com |
Apa jadinya dunia tanpa literasi? Mungkin
pertanyaan itu bisa mewakili sebagian besar orang-orang yang memiliki perhatian
khusus dalam melihat bidang ini. Literasi sebetulnya menunjuk pada hal yang
cukup luas. Namun secara umum ia bisa dikaitkan dengan kemampuan atau kesukaan
terhadap membaca, menulis, berbicara, bahkan menghitung.
Salah satu elemen yang paling menarik
perhatian dari literasi adalah menulis. Banyak orang yang lahir dan tumbuh
sebagai penulis, menyukai dengan segenap jiwa pada aktivitasnya ini. Menulis
memang bukan satu-satunya hal paling istimewa, namun melalui apa yang kita
baca, ucapkan, bahkan hitung, bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Inspirasi
apa yang menghampiri pikiran, dapat tertuang dalam sebuah tulisan.
Hal tersebut cukup rasanya untuk menjadikan
alasan mengapa saat ini banyak sekali orang yang jatuh cinta, menikmati
perannya sebagai seorang penulis. Menjadi
penulis tak hanya dikaitkan pada salah satu jenis saja. Mereka yang senang
menulis karya fiksi, ilmiah, jurnal, artikel, opini, dan lainnya sebagainya
adalah termasuk dalam kategori beberapa aliran penulis.
Secara umum, menulis adalah kegiatan yang
selalu dikaitkan dengan cipta inspirasi. Namun lebih dari itu ia bukan hanya
sekedar hobi. Ada banyak keutamaan yang dapat dirasakan para penulis darinya.
Ia dapat menaruh harapan besar untuk bisa mengembangkan cita menjadi kenyataan.
Menulis dapat dilakukan setiap orang. Namun
untuk menjadi penulis dalam tanda
petik profesional, seseorang harus memiliki arah yang lebih pasti dan
konsisten. Seperti yang dialami salah seorang Mahasiswa UIN Bandung sekaligus content writter, Yuliawanti Dewi (21), ia
mengaku sudah menyukai menulis sejak lama. Kini hobinya dapat mengasilkan
sebuah karya juga penghasilan.
“Untuk saat ini, saya aktif sebagai penulis konten seperti artikel.
Dan terkadang ikut menulis novel serta puisi,” katanya.
Perempuan yang pernah meraih Juara 1 tingkat SMP Sekecamatan di bulan
bahasa, Kontributor, serta penulis terbaik di beberapa event
online ini juga bercerita, bahwa awalnya ia jatuh cinta pada sastra sejak umur 14
tahun. Tepatnya saat duduk di kelas 2 SMP. Tak terasa hobi tersebut terus
berlanjut membawanya berlayar mengarungi berbagai pengalaman dan pelajaran
berharga. Hingga akhirnya kini merasakan sendiri bagaimana manfaat sesungguhnya
yang dapat dihasilkan dari hobinya ini. Mulai dari manfaatnya sebagai media
mencurahkan isi hati dan pikiran, berkarya, bahkan untuk mengasilkan
pundi-pundi uang.
“Manfaatnya banyak, ketika sudah selesai menulis, rasanya
perasaan saya jadi lega. Kita bisa membuat sebuah karya yang dikenal oleh orang
lain. Bahkan kita juga bisa mendapatkan penghasilan dari hasil tulisan kita,” ungkapnya.
Menjadi penulis memang terdengar simple
dan mudah. Namun segala tantangannya baru dapat terasa jika seseorang sudah
mulai terjun di dalamnya. Apalagi jika ia seorang pemula, serta menganggap
kemampuannya masih kurang dibandingkan orang lain. Maka jawaban tepat yang bisa
mengubah dirinya adalah membukan pikiran serta berusaha lebih dari biasanya.
![]() |
Ilustration Source: kanvasmalam.wordpress.com |
Tips Menjadi Penulis yang Baik
Menjadi penulis profesional tidak selalu mengenai tekniknya, fokus pada
tulisan atau konten yang akan dibuat adalah hal penting untuk dilakukan. Dengan
begitu, penulis memiliki arah yang jelas mau dibawa kemana tulisannya tersebut.
Bisa karena terbiasa dan besar karena
pengalaman. Hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih rajin
dalam mengikuti setiap kompetisi yang ada. Serta jangan lupa untuk selalu
mencari orang yang bersedia
dan mampu mengkritisi
karya kita. Dengan sedikit cambukan pelajaran yang ada, maka penulis lebih
bisa mengembangkan kemampuannya.
Tugas Jurnalisme Online
Nama: Ratih Pratiwi
NIM: 1174050129
Tugas Jurnalisme Online
Nama: Ratih Pratiwi
NIM: 1174050129
Komentar
Posting Komentar