SOSOK

Manfaatkan Hidup Melalui  Solpat Dan Sepak Bola

Dok. Pribadi

Tukang sol sepatu, profesi yang hanya di pandang rendah oleh sebagian orang. Namun tidak banyak orang mengira bahwa menjadi seorang tukang sol sepatu adalah pekerjaan yang mulia. Itulah profesi yang sampai saat ini masih dijalani Otang. Ayah dari tiga orang anak ini memulai pekerjaannya terhitung sejak tahun 1982, hingga kini biasa membuka jongko di Pasar Ujungberung, Bandung. 

Tampak depan Pasar Ujungberung (Dok. Pribadi)

Kini ia tinggal seorang diri di sebuah kontrakan di Cilengkrang dengan meninggalkan anak istri di Kampung halamannya, Tasik.  Meskipun kedua anaknya telah bekerja, namun ia tetap rajin mencari nafkah walau dengan penghasilan seadanya. Justru ia berharap bisa mempunyai kios seperti orang lain. Dan dengan modal tempat seadanya, yakni menumpang di pinggir ruko milik orang lain, tidak membuatnya berkecil hati. 

Perkakas sol milik Pak Otang (Dok. Pribadi)

Pria paruh baya kelahiran Garut ini mempunyai penghasilan yang tak tetap, bisa beberapa ratus ribu rupiah saja per bulannya. Walau dengan gaji yang cukup kecil itu, Otang tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur. Ia juga menuturkan, "Penghasilan sol sepatu itu susah di prediksi, kadang rame, kadang sepi" Ujarnnya sambil tetap merekahkan senyum sembari menjalani pekerjaannya.

Semua pekerjaan pasti ada hambatan dan keluhannya, hal itu juga sering dialami pria yang akrab disapa Babeh dan Pak Kumis tersebut, "Keluhan itu setiap orang pasti punya, hanya kalo kata orang sunda mah hare-hare aja, gak terlalu saya pikirin. Misalkan orang yang ngeledekin mah ada, yang ngerti ada, yang muji juga ada" tuturnya. 

Jika ada waktu luang, Otang menggunakannya dengan sebaik-baiknya untuk memperbaiki sepatu yang rusak, pergi beribadah ke Masjid, ia juga selalu menekankan kepada anak-anaknya untuk rajin beribadah. Bahkan ia adalah orang yang cukup disegani dan panutan dikalangan para sahabat karena ibadahnya. 

Dok. Pribadi Pak Otang

Di sisi lain, ia mempunyai hobi bermain sepak bola. Kapan pun ada waktu luang, ia sempatkan diri untuk bermain bersama teman-temannya yang juga tergabung dalam sebuah klub sepak bola bernama Adios FC. Ia juga menuturkan pernah gabung bermain bersama pemain andalan Persib seperti Atep, Cecep dan Airlangga. Sambil menyelam minum air, mungkin terdengar cocok baginya, yang terkadang kesempatan itu ia gunakan juga untuk memperbaiki sepatu para pemain yang rusak supaya mendapatkan uang demi sesuap nasi. 

Dok. Pribadi Pak Otang

Meski sudah berumur,  Pria yang selalu mengenakan jersey bola ini dikenal memiliki stamina yang kuat, bersama Adios FC ia pernah bermain bola hingga bertandang ke berbagai daerah yang ada di Jawa Barat sampai luar Jawa. Tak hanya itu, ia juga mengaku pernah menempuh perjalanan pulang ke Tasik menggunakan sepeda selama kira-kira enam jam, dari pukul tujuh malam hingga pukul satu dini hari. Dan dari itulah kita bisa melihat bagaimana semangat hidup seorang yang serba berkecukupan dengan tidak selalu meratapi keadaan, namun justru memanfaatkan kesenangan.