Dunia Darurat, ACT Bertindak



Dunia Darurat, ACT Bertindak

      Meningkatkan rasa peduli terhadap sesama bisa kita lakukan dimana saja dan untuk siapa saja. Rasa kemanusiaan juga bisa melatih diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama, dan berakhlak mulia dimata Allah SWT. Seperti halnya para komunitas atau lembaga kerelawanan di Indonesia, yang begitu ikhlas dan tanggap jika dihadapkan pada sebuah kedaruratan sosial maupun bencana yang akhir-akhir ini begitu sering terjadi, terutama di Indonesia.
      Salah satunya Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang berkantor pusat di Jakarta Selatan, serta didukung oleh kantor cabang yang tersebar hampir diseluruh kota atau provinsi di Indonesia. Yang secara hukum sudah resmi tercatat sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan pada (21/04/2005) silam. ACT juga mengembangkan aktivitasnya mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

Program Bangun Sekolah di Tepian Negeri. (Sumber: act.id)

      Yang lebih menariknya, sejak 2012 lalu ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala global, ACT mengembangkan jejaring dalam bentuk representative person sampai menyiapkan kantor ACT di luar Negeri, seperti di Turki. Namun, jangkauan aktivitas program globalnya sudah sampai ke berbagai Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur. Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan peran dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai Negara.
Poster Peduli Muslim Rohingya. (Sumber: act.id)

Poster Peduli Muslim Uighur. (Sumber: act.id)

       Namun yang akan saya fokuskan disini adalah Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Lodaya No. 36, Bandung. Untuk lebih mengenal bagaimana itu ACT, disini Saya dibimbing oleh Tim partership ACT Jabar, Wina Siti Maesaroh. Ia bercerita bahwa ACT sendiri merupakan sebuah lembaga kemanusiaan global dan profesional yang pergerakannya tidak hanya di 34 provinsi di seluruh Indonesia, melainkan sudah menjamah 40 lebih negara di seluruh dunia. Yang kegiatannya kebanyakan bergerak di bidang sosial kemanusiaan, seperti  kebencanaan alam dan kebencanaan sosial.

Volunteer ACT saat evakuasi korban Tsunami Palu-Donggala. (Sumber: act.id)
Volunteer ACT saat evakuasi korban Tsunami Selat Sunda. (Sumber: act.id)

      Selain itu, ada program zakat ACT yang disalurkan berupa sedekah pangan, yang rutin dilaksanakan setiap tahun dan sudah terlaksana sejak awal tahun. Pada awalnya ACT rutin membagikan makanan setiap Kamis malam kepada para Tunawisma yang selalu mereka jumpai di emperan toko, ada yang tidur di becaknya sendiri, bahkan sampai ada yang membuat lapak-lapak sendiri yang terbuat dari kain-kain bekas. "Dan ketika mereka diberi makanan yang bisa dibilang sekelas resto yang mungkin biasa kita makan, pancaran kebahagiannya itu beda. Yang mungkin menurut kita itu makanan biasa saja, tapi berbeda dengan raut wajah mereka yang seolah berkata luar biasa," cerita Wina.
      Dalam pembagian pangan, ACT menyasar daerah-daerah yang rawan pangan dan terpencil. Seperti misalnya di Cianjur Selatan, Garut Selatan, Kab. Bandung Barat, dan lainnya yang memang daerah-daerah yang jarang dijangkau atau diakses.
      Dan untuk yang sekarang terutama tahun 2018 ini, kegiatan sosial yang sudah dilaksanakan ACT Jabar kebanyakan seperti pembagian makanan gratis di beberapa Masjid dan Panti Sosial seperti yang terakhir kali dilaksanakan yakni di Masjid Mujahidin dan Pansos Tresna Werdha Budi Pertiwi, Bandung. Kemudian ada juga pembagian paket pangan, bersih-bersih masjid, kemudian pendampingan sosial untuk anak yang sedang sakit dan juga penggalangan donasi untuk rumah tahfidz al-Quran.
      "Makna adanya kegiatan ini, yaitu pertama ingin menunaikan kebaikan sesuai dengan apa yang Allah SWT. perintahkan, kita mendapatkan landasan bahwa yang terbaik adalah memakmurkan masjid, makanya kita menyasar masjid. Kedua, perbuatan terbaik setelah itu adalah berbuat baik kepada orang tua, makanya kita menyasar Panti Sosial karena orang tua bukan hanya orang tua kandung kita saja, tapi ada orang tua yang mungkin tidak punya anak, mereka mungkin terabaikan dan butuh kasih sayang, sehingga kita juga kesana," tutur Wina.
      Dan kegiatan yang saya ikuti terakhir kali ACT turut hadir dan  menjadi salah satu lembaga yang peduli, dan tergabung ke dalam Gerakan Solidaritas Muslim (GSM) Peduli Muslim Uighur yang saat ini tengah memanas, kegiatan itu berlangsung di depan Gedung Sate, Bandung. Dari semua kegiatan yang telah sukses dilaksanakan, ACT selalu mendapat respon yang baik. Dan ketika melihat mereka yang dibantu tersenyum, itu akan menjadi dorongan juga semangat tersendiri bagi mereka, para relawan/volunteer.
Relawan ACT saat membantu proses evakuasi pada bencana longsor di Cisolok, Sukabumi.  (dok. ACT) 

      Salah satu Volunteer Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat, Raka Nugraha pun ikut merasakan hal yang amat luar biasa sejak bergabung di lembaga tersebut. Kebahagiaannya terpancar tatkala ia bercerita bahwa menjadi bermanfaat bagi seluruh umat manusia, baik itu untuk saudara-saudara muslim maupun non-mslam sangatlah berharga nilainya. "Kadang memang terharu ya misalkan melihat orang-orang contohnya yang di Palestin, kemudian di Suriah atau di Indonesia sendiri seperti di Palu-Donggala kemarin gitu ya, merasakan bahwa ketika satu tubuh ini ada yang sakit satu saja maka yang lainnya juga merasakan. Maksudnya jika mereka membutuhkan kita, maka kita harus membantu. Karena siapa lagi yang akan membantu kalau bukan kita. Innamal mukminuna ikhwah, semua muslim bersudara," tutur Raka.
      Maka dari itu jangan pernah malu untuk berbuat baik walaupun sedikit yang kita beri, baik materi maupun non-materi. Dengan tenaga dan waktu yang kita punyapun bisa menjadi manfaat untuk sesama dengan menjadi salah satu bagian dari relawan Indonesia. "Relawan adalah cikal bakal pahlawan, pahlawan yang bukan hanya seperti superhero/kekuatan super, tetapi dengan memberikan apa yang kita bisa, apa yang kita punya walaupun bentuknya bukan harta, tapi ketika mereka yang kita bantu sudah tersenyum dengan apa yang kita perbuat, disitulah kamu sudah menjadi pahlawan," pungkas Wina.

Aksi Cepat Tanggap, "Jauh dibantu, dekat apalagi".
 .
 .
 Let's ACT Indonesia!



 Untuk selengkapnya, simak video berikut:


Komentar